Tulungagung - Ketua PWI Pusat Margiono mengaku sengaja maju di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Tulungagung 2018 untuk mendapatkan perkerjaan yang dinilai lebih bermanfaat setelah habis masa tugasnya di organisasi wartawan.
"(Motivasinya) Golek gawean, gaweanku ketua PWI wes entek tahun ini, jadi ya golek gawean anyar (pekerjaan saya sebagai Ketua PWI sudah habis tahun ini, jadi cari kerjaan baru) yang manfaat untuk keluarga dan masyarakat," kata Margiono di sela-sela pendaftaran di KPU Tulungaagung.
Pihaknya mengaku siap untuk berkompetisi memperebutkan kursi Tulungagung satu melawan kandidat petahana Syahri Mulyo-Maryoto Bhirowo. Optimisme tersebut didukung oleh masih politik sembilan partai politik yang mengusungnya. "Tidak ada terget (suara), sebanyak-banyaknya.," ujarnya.
Disinggung terkait, program yang akan diusung, Ketua PWI ini mengaku akan melakukan pembenahan seluruh sektor agar lebih baik dibanding pemerintahan yang dijalankan saat ini.
"Program setiap orang bisa membuatnya, pendidikan baik, pendidikan murah, sandang pangan sembako murah, pendidikan keagamaan bagus, ekonomi berkembang, semua orang pasti begitu, praktiknya yang penting," ungkapnya.
Dalam Pilkada Tulungagung 2018 ini Margiono dan pasangannya Eko Prisdianto diusung oleh sembilan partai politik dengan jumlah kekuatan di DPRD sebanyak 37 kursi. Kesembilan parpol tersebut adalah Partai Gerindra, Partai Hanura, PKB, Partai Demokrat, PAN, PPP, PBB dan PKS.
Sementara itu KPU Tulungagung memastikan menerima berkas pendaftaran dari Margiono-Eko Prisdianto, setelah dilakukan proses pemeriksaan syarat administrasi pencalonan dan dukungan pencalonan.
"Untuk pasnagan ini sudah memenuhi syarat, namun ada dua kekurangan karena masih proses, yaitu LHKPN (Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara) dan yang kedua adalah surat pernyataan tidak memiliki tangguan utang dari Pengadilan Negeri Tulungagung," katanya.
Menurutnya, selanjutnya KPU akan melakukan verifikasi faktual terhadap berkas pencalonan yang diserahkan oleh masing-masing pasangan calon. Selain itu KPU juga mempersiapkan tahapan berikutnya, yakni tes kesehatan bagi seluruh kandidat yang mendaftar.
Dengan pendaftaran Margiono, maka pencalonan dari jalur partai politik dinyatakan telah ditutup, karena partai politik yang memiliki kursi di DPRD Tulungagung telah habis.
"Total 50 kursi DPRD, 13 kursi mendaftarkan petahana Syahri Mulyo-Maryoto Bhirowo dan 37 kursi mendaftarkan Margiono-Eko Prisdianto. Tinggal nanti kami menunggu calon perseorangan Pak Suparlan-Suprayitno sampai pukul 24.00 WIB," ujar Suprihno.
EmoticonEmoticon