Tulungagung - Wakil Rais Syuriah PWNU Jawa Timur meminta para elit politik di tingkat nasional maupun daerah untuk mendinginkan suhu politik pascapemilu. Bukan justru membuat keresahan dengan isu gerakan-gerakan inkonsistitusional.
Wakil Syuriah PWNU Jawa Timur, KH Hadi Mohammad Mahfudz, mengatakan isu gerakan "people power" untuk melawan konstruksi yang sah di Indonesia justru akan membuat kegaduhan dan meresahkan masyarakat, terutama bagi warga di daerah. Padahal saat ini kondisi pascapemilu di daerah cukup kondusif dan aman.
"Kalau sampai terjadi people power tentu dampaknya sangat luas, makanya kepada elit politik saya mengajak untuk melapangkan dada. Kemudian kepada para aparat hukum berbuatlah seadil-adilnya, sehingga people power tidak terjadi," kata Hadi Mohammad Mahfudz, Jumat (17/5/2019).
Momen bulan puasa seharusnya menjadi saat yang tepat untuk melakukan rekonsiliasi, berbagai perbedaan pilihan dalam pemilu lalu harus dinetralkan kembali dan kembali bersatu.
Namun apabila ada para pihak yang merasa masih adanya ketidakadilan dalam proses demokrasi, seharusnya disalurkan melalui lembaga-lembaga negara yang telah disediakan.
"Gunakanlah jalur-jalur yang sesuai konstitusi, apakah itu melalui Bawaslu atau Mahkamah Konstitusi (MK)," ujar pria yang juga menjabat ketua MUI Tulungagung ini.
Hal senada disampaikan Ketua Badan Musyawarah Antar Gereja (Bamag) Tulungagung, Pdt Tri Hadianto. Menurutnya cukup banyak jalur hukum yang bisa dimanfaatkan oleh para peserta pemilu apabila tidak puas dengan perolehan atau proses dari pemungutan suara.
"Saya rasa memang kurang pas kalau sampai ada people power, kalau memang dirasa ada kecurangan, kan ada MK, Bawaslu dan lain-lain. Nanti yang memutuskan sah atau tidaknya dari situ," kata Tri Hadianto.
Dikatakan, kerukunan umat beragama dan masyarakat yang telah terjalin selama ini jangan sampai terpecah belah akibat adanya pergerakan yang tidak sesuai dengan konstitusi di Indonesia.
"Untuk masyarakat dan elit politik juga harus sabat menunggu tahapan penetapan hasil pemilu dari KPU," imbuhnya.
EmoticonEmoticon