Tulungagung - Kapolres Tulungagung AKBP Eko Hartanto memberikan materi wawasan kebangsaan kepada ribuan mahasiswa baru UIN Sayid Ali Rahmatullah (Satu). Kegiatan itu juga dihadiri Ketua PB PMII.
Di hadapan 5.300 mahasiswa baru UIN Satu Tulungagung, AKBP Eko Hartanto mengaku bnahka melihat semangat para maba untuk melanjutkan pendidikan di jenjang perguruan tinggi.
Menurutnya semangat belajar tersebut harus tetap dipegang teguh hingga tingkat akhir, sehingga seluruh mahasiswa dapat menuntaskan bangku perkuliahan dengan hasil yang maksimal.
"Kita semua adalah pilar-pilar kemajuan bangsa yang nantinya melanjutkan estafet pembangunan bangsa," kata AKBP Eko Hartanto, Sabtu (20/8/2022) malam.
Menurutnya perkembangan dunia pendidikan di Indonesia semakin maju, hal ini sejalan dengan semangat masyarakat untuk melanjutkan pendidikan hingga jenjang pendidikan tinggi. Kondisi tersebut terlihat dari semakin banyaknya jumlah pelajar yang masuk ke perguruan tinggi.
Pihaknya berharap kemajuan dunia pendidikan akan menjadi kawah candradimuka bagi calon penerus bangsa dalam untuk mendapatkan asupan pengetahuan dari berbagai disiplin ilmu yang dipelajari.
"Ini adalah tempat untuk mempersiapkan generasi unggul," ujarnya.
Eko mengajak para mahasiswa baru untuk ikut menumbuhkan jiwa patriotisme di lingkungan kampus, sehingga keutuhan negara Indonesia tetap terjaga.
Patriotisme atau keberanian berjuang menjaga Indonesia dapat diwujudkan dengan terus memupuk sikap toleransi serta memegang teguh Pancasila. Sebab dengan toleransi, kebhinekaan yang ada di Indonesia tetap terjaga.
"Mari berikan yang terbaik bagi bangsa ini dan tumbuhkan jiwa patriotisme," jelasnya.
Sementara itu Ketua Umum Pengurus Besar (PB) PMII, Mohammad Abdullah Syukri mengingatkan kepada seluruh mahasiswa UIN Satu Tulungagung agar serius dalam menempuh pendidikan. Mengingat jumlah masyarakat di Indonesia yang bisa mengenyam pendidikan hingga bangku kuliah masih terbatas.
Ia menyebut jumlah warga Indonesia yang menempuh pendidikan perguruan tinggi baru 16,2 persen.
"Kita sangat beruntung menjadi bagian dari NKRI yg mana di indonesia perbedaan suku dan religi bisa berbaur bercampur dari satu di Indonesia," ujar Syukri.
EmoticonEmoticon